Rifky Rahmadhin
1PA14
16516386
PERBEDAAN
PENGETAHUAN ILMIAH DAN
NON ILMIAH
Sebagaimana pendapat umum, bahwa
filsafat adalah pengetahuan tentang kebijaksanaan, prinsip - prinsip mencari
kebenaran, atau berpikir rasional-logis, mendalam dan bebas (tidak terikat
dengan tradisi, dogma agama) untuk memperoleh kebenaran. Kata ini berasal dai
Yunani, Philos yang berarti
cinta dan Sophia yang berarti
kebijaksanaan. Sedangkan filsafat ilmu sebagaimana yang telah didefinisikan
oleh The Liang Gie adalah segenap pemikiran reflektif terhadap
persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun
hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan manusia.
Ilmu adalah susunan sistematik berdasarkan kaidah normatif
tertentu terhadap keterampilan, pengertian, pemahaman ataupun pengetahuan. The
Liang Gie memberikan pengertian ilmu adalah rangkaian aktifitas penelaahan yang
mencari penjelasan suatu metode untuk memperoleh pemahaman secara rasional
empiris mengenai dunia ini dalam berbagai seginya, dan keseluruhan pengetahuan
sistematis yang menjelaskan berbagai gejala yang ingin diketahui manusia.
Dalam berbagai literatur, penyusun menemukan bahwa
pengetahuan itu sendiri terbagi menjadi 2 bagian, yaitu:
1.Pendekatan Ilmiah
Pengetahuan
Ilmiah atau Ilmu pada dasarnya merupakan usaha untuk mengorganisasikan dan
mensistematisasikan common sense,
suatu pengetahuan sehari-hari yang dilanjutkan dengan suatu pemikiran cermat
dan seksama dengan menggunakan berbagai metode. Syarat Ilmiah adalah semua proses yang dilewati seseorang jika dilakukan
oleh orang lain akan memiliki pengetahuan yang sama dengan yang dimilikinya.
Sebagian yang mendefinisikan pengetahuan sebagai sebuah
ilmu. Ilmu merupakan suatu metode berfikir secara objektif yang bertujuan untuk
menggambarkan dan memberi makna terhadap suatu gejala dan fakta melalui
observasi, eksperimen dan klasifikasi. Ilmu harus bersifat objektif, karena
dimulai dari fakta, menyampingkan sifat kedirian, mengutamakan pemikiran logik
dan netral.
Metode ilmiah merupakan prosedur
dalam mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu, dimana ilmu merupakan
pengetahuan yang diperoleh lewat metode ilmiah. Metode ilmiah merupakan
ekspresi tentang cara bekerja pikiran yang diharapkan mempunyai karakteristik
tertentu berupa sifat rasional dan teruji sehingga ilmu yang dihasilkan bisa
diandalkan. Dalam hal ini metode ilmiah mencoba menggabungkan cara berpikir
deduktif dan induktif dalam membangun pengetahuan.
Struktur Pengetahuan
Ilmiah Menurut Jujun (2005) dalam bukunya Filsafat Ilmu, yaitu :
1. Asumsi adalah
sesuatu yang dianggap sudah benar, tetapi perlu didampingi dengan fakta
empiris.
2. Hipotesa
merupakan suatu perkiraan awal yang belum diuji. Biasanya hipotesa diambil
berdasarkan teori-teori umum yang mendukung.
3. Prinsip adalah
sesuatu yang mendasari sesuatu yang lain.
4. Teori adalah
suatu penjelasan yang menjelaskan tentang sesuatu. Akan tetapi teori masih
dapat disanggah atau disangkal.
5. Hukum adalah
teori yang sudah tidak dapat disanggah atau disangkal lagi. Akan tetapi,
apabila terdapat suatu teori yang lebih umum daripada hukum tersebut, maka
hukum tersebut tidak benar lagi dan digantikan oleh teori yang baru tersebut.
6. Postulat atau aksioma merupakan suatu
pernyataan yang sudah tidak perlu dibuktikan lagi. (dianggap sudah benar).
2.Pendekatan
Non Ilmiah
1.
Pendapat Otoritas
Pendapat otoritas ilmiah berasal
dari orang-orang yang biasanya telah menempuh pendidikan formal tertinggi atau
orang yang telah mempunyai pengalaman kerja ilmiah dalam suatu bidang/ilmu.
Pendapat-pendapat mereka sering diterima orang tanpa diuji; selalu dipandang
benar.Kadang-kadang ada pendapat yang tidak benar namun karena merupakan
pendapat orang yang mempunyai wewenang, orang awan menganggap pendapat itu
suatau kebenaran.
2.
Pengalaman
Untuk memperoleh sesuatu yang mereka
inginkan manusia seringkali menggunakan pengalaman-pengalamannya. Contoh anak
kecil menggunakan pengalamanya bahwa kalau ia selalu patuh terhadap orang tua
dan berprestasi selalu mendapat hadiah dari orang tuanya. Dengan
pengalaman-pengalaman seperti itu, anak-anak cenderung patuh dan ingin
mendapatkan prestasi yang setinggi-tingginya agar memperoleh pujian dan hadiah
dari orang tuanya.
3.
Penemuan Coba-coba ( Trial
and Error )
Penemuan secara kebetulan banyak
terjadi dan banyak diantaranya sangat berguna, Misalnya, Newton menemukan hukum
grafitasi bumi waktu ia secara kebetulan melihat buah apel yang jatuh. Penemuan
seperti itu di peroleh tanpa rencana, tidak pasti, dan tidak melalui
langkah-langkah yang sistimatis dan terkendali. Penemuan coba-coba (trial and
error) di peroleh tanpa kepastian untuk memperoleh suatu kondisi tertentu untuk
pemecahan suatu masalah.
Perbedaan Pendekatan Ilmiah dan Non
Ilmiah
Secara garis besar pendekatan ilmiah
dengan pendekatan non ilmiah berbeda pada titik metodenya. Berikut adalah
beberapa perbedaan metode pendekatan ilmiah dengan pendekatan non ilmiah
antara lain :
No
|
Pendekatan Ilmiah
|
Pendekatan Non Ilmiah
|
1
|
Empiris
|
Intuitif
|
2
|
Jelas,
operasional dan spesifik
|
Konsep/Teori
Ambigu dengan arti yang berlebihan
|
3
|
Dapat
dibuktikan
|
Hipotesis
Tidak dapat dibuktikan
|
4
|
Sistematis, dan terkontrol
|
Observasi gejala tidak terkontrol, seadanya
|
5
|
Akurat, tepat, dan sesuai
|
Alat Ukur Tidak akurat
|
6
|
Valid dan reliabel
|
Pengukuran Tidak Valid dan tidak reliable
|
7
|
Selalu dilakukan
|
Kontrol Tidak ada
|
8
|
Tidak Bias
|
Pelaporan Hasil Penelitian Bias
|
9
|
Objektif
|
Subjektif
|
10
|
Kritis, Skeptis, dan mencari bukti
|
Sikap Peneliti Apa adanya
|
11
|
Sifat Penelitian ilmiah Dapat diulang
|
Sifat Penelitian Tidak dapat diulang
|
Daftar Pustaka:
Peursen, Van dan Berling K.M, Pengantar
Filsafat Ilmu, alih bahasa Soedjono Soemargono,cet IV,Yogyakarta: PT. Tiara
Wacana, 1997
Sudarto, Metodologi Penelitian Filsafat, Jakarta: PT. Raja Grafindo, 1996
Suriasumantri, Jujun. S, Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer,Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1987
http://aminahaneukpanga.blogspot.co.id/2014/11/perbedaan-pendekatan-ilmiah-dan-non.html
Sudarto, Metodologi Penelitian Filsafat, Jakarta: PT. Raja Grafindo, 1996
Suriasumantri, Jujun. S, Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer,Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1987
http://aminahaneukpanga.blogspot.co.id/2014/11/perbedaan-pendekatan-ilmiah-dan-non.html
KEUNGULAN DAN KELEMAHAN METODE ILMIAH
1.Pengertian Metode Berfikir Ilmiah
Pengertian Metode Berpikir Ilmiah Secara etimologi,
metode berasal dari bahasa yunani yaitu kata meta (sesudah atau dibalik
sesuatu) dan hodos (jalan yang harus ditempuh). jadi metode adalah
langkah-langkah (cara dan teknis) yang diambil, menurut urutan atau sistematika
tertentu untuk mencapai pengetahuan tertentu, Metode menurut Senn,merupakan
suatu prosedur atau cara mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah yang
sistematis. Metodologi merupakan suatu pengkajian dalam mempelajari
peraturan-peraturan dalam metode tersebut. Jadi metodologi ilmiah merupakan
pengkajian dari peraturan-peraturan yang terdapat dalam metode ilmiah.Metode
berpikir ilmiah merupakan prosedur, cara atau teknik dalam mendapatkan pengetahuan
yang disebut ilmu, jadi ilmu merupakan pengetahuan yang didapatkan lewat metode
ilmiah atau dengan kata lain bahwa suatu pengetahuan baru dapat disebut suatu
ilmu apabila diperoleh melalui kerangka kerja ilmiah, syarat-syarat yang harus
dipenuhi agar suatu pengetahuan bisa disebut ilmu ,tercantum dalam apa yang
dinamakan metode ilmiah. Pendapat lain mengatakan bahwa metode ilmiah adalah
sebuah prosedur yang digunakan ilmuwan dalam pencarian kebenaran baru.
Dilakukan dengan cara kerja sistematis terhadap pengetahuan baru dan melakukan
peninjauan kembali kepada pengetahuan yang telah ada.
Keunggulan
metode ilmiah :
a)
Mencintai kebenaran obyektif,
bersifat adil dan hidup bahagia
b)
Kebenaran tidak absolut karena
kebenaran dicari secara terus menerus
c)
Kengan ilmu pengetahuan kita tidak
dapat dengan mudah percaya pada takhayul, astrologi maupun untung-untungan
karena terjadi proses yang teratur di alam
d)
Dengan ilmu pengetahuan kita
memiliki rasa ingin tahu yang lebih banyak
e) Dengan ilmu pengetahuan kita tidak
mudah berprasangka tetapi dapat berpikir secara terbuka, obyektif, dan toleran
f)
Dengan metode ilmiah kita tidak
mudah percaya tanpa bukti
g)
Dengan metode ilmiah kita jadi
memiliki sikap optimis, teliti, berani membuat pernyataan yang benar menurut
ilmiah.
Kelemahan Metode Ilmiah :
1) Metode ilmiah tidak mungkin bisa
menjangkau objek yang bersifat inmateri (gaib), dikarenakan tidak adanya wujud, ukuran dan timbangan yang jelas.
2) Terlalu bergantung pada objek yang
ada
3) Metode ilmiah akan berubah bila
objek yang di amati telah berubah. Sebagai contoh ilmuan mengatakan bahwa suhu
diatas puncak merapi adalah 35 derajat c, namun apa yang di kemukakan oleh
ilmuan akan berubah seiring berubahnya cuaca dan suhu
4) Kurang valid, karena tidak semua
hasil dari metode atau penelitian di suatu daerah akan bisa di terapkan untuk
daerah lain.
5) Membutuhkan waktu yang lama, karena
penelitian dilakukan secara berulang.
6) Membutuhkan biaya yang sangat mahal,
karena setiap penelitian memerlukan alat bantu berupa peralatan yang
menggunakan tehnologi canggih.
7) Dapat terhapus atau tidak di pakai
bila terbukti ditemukan kesalahan dan bila muncul teori lain yang dianggap
lebih berguna
8) cenderung kaku dan tidak terpengaruh
oleh rasio Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa setiap teori selalu
memiliki sisi positive dan negatif.
Daftar Pustaka:
Daftar Pustaka:
Abdulloh, Taufik. Ilmu sosial dan
tantangan zaman. 2006. Jakarta: Rajawali Press
Wallce, Walter L. Metode llogika ilmu sosial. 1994. Jakarta: Bumi Aksara
faradinaintan.blogspot.co.id/2013/04/peran-metode-ilmiah-dalam-perkembangan_2.htm l
Wallce, Walter L. Metode llogika ilmu sosial. 1994. Jakarta: Bumi Aksara
faradinaintan.blogspot.co.id/2013/04/peran-metode-ilmiah-dalam-perkembangan_2.htm l
MITOS
1.Pengertian Mitos
2.Kesimpulan Mitos
Mitos atau mite (myth) adalah cerita prosa rakyat
yang ditokohi oleh para dewa atau makhluk setengah dewa yang terjadi di dunia
lain (kahyangan) pada masa lampau dan dianggap benar-benar terjadi oleh yang
empunya cerita atau penganutnya. Mitos juga disebut Mitologi, yang kadang
diartikan Mitologi adalah cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi dan
bertalian dengan terjadinya tempat, alam semesta, para dewa, adat istiadat, dan
konsep dongeng suci. Jadi, mitos adalah cerita tentang asal-usul alam semesta,
manusia, atau bangsa yang diungkapkan dengan cara-cara gaib dan mengandung arti
yang dalam. Mitos juga mengisahkan petualangan para dewa, kisah percintaan
mereka, kisah perang mereka dan sebagainya.
Mitos - Dewi Padi
atau Dewi Sri – (versi Jawa Barat.)
Dahulu kala di suatu istana
khayangan langit yang dipimpin oleh seorang raja bernama Batara Guru
memerintahkan kepada para pengikutnya yaitu para dewa dan para dewi untuk
membangun istana baru di khayangan. Para dewa dan dewi tersebut diharapkan
saling membantu dan bergotong royong dalam membangun kerajaan tersebut.
Apabila perintah raja ada yang
melanggar maka para dewa dan dewi tersebut akan mendapatkan hukuman. Saat itu
ada sang dewa ular yang bernama Antaboga. Dewa ular tersebut tidak memiliki
tangan dan kaki sehingga tidak mampu melaksanakan perintah raja.
Dewa ular tersebut khawatir
akan diberi hukuman dan meminta nasihat kepada Batara Narada yang merupakan
saudara sang raja mengenai masalah yang dihadapinya. Namun, Barata Narada tidak
dapat membantunya dan dewa ular tersebut menjadi sedih dan menangis.
Saat dewa ular menangis, air
matanya tak sengaja jatuh ke bumi dan masuk kedalam tanah. Kemudia air mata
tersebut berubah menjadi mustika yang berkilauan bagai permata. Akan tetapi
sebenarnya air mata tersebut adalah telur dan kemudian Anta berniat untuk
memberikan telur tersebut kepada sang raja agar mau memaafkannya.
Anta membawa tiga butir telur
namun, saat diperjalanan Anta bertemu dengan burung gagak yang menyerang Anta
dan memecahkan dua telur yang dibawanya. Untung saja masih tersisa satu telur
dan segera dibawa oleh Anta untuk menemui sang raja.
Ketika sang raja mendapatkan
telur dari Anta, raja mengira bahwa telur tersebut adalah telur ajaib dan
menyuruh anta untuk mengeraminya hingga telur tersebut menetas. Akhirnya telur
tersebut menetas dan ternyata di dalam isi telur tersebut adalah seorang bayi
perempuan yang sangat cantik dan kemudian diberi nama oleh raja dan istrinya
yaitu Nyi Pohaci Sanghyang Sri atau yang lebih dikenal sebagai Dewi Sri.
Saat Sri beranjak dewasa, ia
tumbuh menjadi gadis yang semakin cantik dan memiliki hati yang baik. Karena
kecantikan dan kebaikannya sang raja justru jatuh hati dan berniat
mempersuntingnya. Para dewa dan dewi sangat khawatir akan hal tersebut karena
akan menyebabkan perpecahan di khayangan sehingga para dewa berniat untuk
membunuh Sri dengan cara meracuninya melalui minuman. Niat jahat para dewapun
terpenuhi hingga akhirnya Sri meninggal. Namun, para dewa tersebut panik dan
takut diketahui oleh raja sehingga jasad Sri dikubur di bumi agar tidak ada
yang mengetahuinya.
Akan tetapi dalam hati para
dewa muncul perasaan menyesal telah membunuh Dewi Sri. Namun, karena Dewi Sri
dikenal memiliki hati yang sangat baik maka kematiannyapun menjadikan berkah
bagi makhluk dibumi. Jadanya berubah menjadi benih- benih tanaman yang
bermanfaat bagi kehidupan manusia yaitu padi. Sehingga banyak masyarakat yang
percaya dan memuliakan dewi Sri karena berkat dewi Sri tersebut mereka mampu
memenuhi kebutuhan hidupnya.2.Kesimpulan Mitos
Dari contoh mitologi
tentang Dewi Sri tersebut, menunjukkan bagaimana masyarakat pada masa sebelum
tulisan menjelaskan tentang asal usul padi sebagai suatu bentuk kejadian alam.
Kita tidak bisa melacak dengan menggunakan sumber-sumber tertulis, sebab tidak
ditemukan sumber-sumbernya. Yang kita temukan adalah suatu cerita rakyat
tentang Dewi Sri dalam bentuk tradisi lisan. Cerita ini sudah mengalami
pewarisan dari generasi ke generasi. Bahkan sampai sekarang di beberapa daerah,
tokoh Dewi Sri dianggap sebagai dewi yang memberi kesuburan pada penanaman
padi, sehingga kalau habis panen diadakan upacara sebagai bentuk ucapan terima
kasih kepada Dewi Sri.Dalam mitos ini termasuk dalam klasifikasi mitos atau
asal usul sebuah benda di suatu daerah atau urban Legend.
S